LaskarMagazines | Pesawat Sinabung Air Dibajak, 3 Orang Tewas

Pesawat Sinabung Air dibajak dua orang teroris di Bandara Kualanamu. Pesawat jenis Air Bus 320 dengan nomor penerbangan PK-XXX tujuan Bandara Cengkareng, Jakarta, itu dipaksa mengalihkan penerbangan ke Australia.

Karena bahan bakar tak mencukupi, pesawat penuh penumpang itu terpaksa mendarat darurat di Bandara Kualanamu.

Namun disaat hendak mendarat sang pilot sinabung air sempat menekan tombol hijack untuk mengaktifkan sinyal squawk nomber A7-500 kepada petugas Air Trafic Control (ATC) di Bandara Kualanamu yang menandakan bahwa pesawat Sinabung Air dalam pembajakan teroris.

Setelah adanya sinyal pembajakan, pihak Airnav dan GM Bandara Kualanamu mengambil langkah-langkah tindakan darurat yang dibutuhkan sesuai dengan dokumen Airport Emergency Plan dan Dokumen Airport Security Program.

Petugas Tim Gultor Brimob Polda Sumut yang telah bersiaga di bandara, langsung mengepung pesawat yang berhenti di Runway 23 tersebut.

Aksi pembebasan sandra pun dilakukan. Sempat terjadi tembak-menembak sebelum dua orang teroris itu meledakkan pesawat. Akhirnya Tim Gultor bisa melumpuhkan 2 orang teroris yang terkapar ditembak mati.

Akibat aksi pembajakan tersebut, 1 orang penumpang juga tewas ditembak para pelaku teror. Setelah kondisi aman, seluruh penumpang kemudian dievakuasi dengan selamat.

Sebuah bom dengan daya ledak rendah dapat dijinakkan dan dapat diledakkan dengan mobil Jibom, sedangkan sebuah bom lagi meledak dan membakar bagian ekor pesawat.

Beberapat saat tim pemadam kebakaran Bandara Kualanamu yang sudah siap siaga langsung melakukan pemadaman, sehingga api akibat ledakan tidak meluas sementara ratusan penumpang pesawat yang dievakuasi, dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Menurut Direktur Komersial dan Teknik PT Angkasa Pura II Pusat, Joko Murjatmoko, rangkaian peristiwa ini merupakan simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Airport Emergency dan Contigency Exercise yang digelar oleh PT-Angkasa Pura II Bandara Kualanamu International Airport.

Kegiatan ini sebagai upaya untuk peningkatan kewaspadaan, kesiagaan dan kesigapan, demi keselamantan dan keamanan pelayanan bandara.

“Rangkaan acara ini merupakan latihan atau simulasi dimana tim keamanan Bandara Kualanamu yang terdiri dari petugas kepolisian, TNI, pemadam kebakaran Bandara Kualanamu, pihak RSU terdekat, pemerintah kabupaten, terdekat dapat sigap bila terjadi kondisi seperti yang dilakukan sekolompok teroris tersebut,” katanya.

“Simulasi seperti ini untuk mengetahui jika terjadi gangguan teroris, kira-kira petugas keamanan seperti polisi dan TNI berapa menit sampai di lokasi, petugas rumah sakit dengan ambulannya berapa menit,” imbuhnya.

Joko juga menambahkan usai acara simulasi tersebut akan dilakukan evaluasi apa kekurangan yang dilakukan tim dalam penanggulangan keadaan darurat di Bandara Kualanamu ini.

Hadir dalam acara penanggulangan keadaan darurat ini, Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, perwakilan Bupati Deli Serdang, Kapolres Deli Serdang AKBP Robert Da Costa, dan seluruh GM Bandara yang ada di bawah PT Angkasa Pura II. (suheri)