LaskarMagazines | 3 Bersaudara Keroyok Pembunuh Ayahnya hingga tewas

Seperti kata pepatah "Air Susu di Balas dengan Air tuba"

Ini lah yang terjadi pada tiga bersaudara yang terkait kasus pembunuhan

Salah Satunya bernama Yusuf , saudara dari tiga pelaku pembunuhan. yang membunuh warga Desa Sungai Pinang Kecamatan Sungai Pinang organ Ilir Sumatera Selatan yang bernama Yuli.

ditangkap aparat Polsek Tanjungraja Ogan Ilir, Yusuf hendak melarikan diri seusai dua jam melakukan aksinya. Dari BandarQ Online Terpercaya tangan Yusuf polisi mengamankan Sepotong kayu, sebilah parang, dan 2 buah pisau yang digunakan untuk membunuh

Sedangkan dua Pelaku lainnya yang masih saudara Yusuf, Arpani dan Asbana yang berhasil kabur

Kapolsek BandarQ Tanjungraga AKP Arfanol Amri mengatakan Yusuf dan dua saudaranya sudah merencanakan pembunuhan

Dan kasus pembunuhan pun tidak jauh dari rumah

Diketahui ketiga saudara ingin membalas dendam kepada Yuli yang telah membunuh Ayah mereka pada 2011 silam. Atas Perbuatannya Yuli dipenjara dan baru keluar lima bulan lalu.

Arfanol menjelaskan, kejadian bermula saat Yuli baru pulang main biliar mengendarai sepeda motor.

Saat melintasi kawasan rumah pelaku, Yusuf dan dua saudaranya langsung memukul kepala Yuli dengan kayu yang Game BandarQ sudah disiapkan. Korban pun jatuh terkapar.

“Saat Yuli jatuh, Yusuf kembali memukul kepalanya berulang kali dengan kayu. Arpani dan Asbana yang ada di sana lalu mendekat dan langsung menghujami tubuh Yuli dengan pisau hingga mengalami 21 luka tusukan hingga mengalami luka parah"

Seusai menikam Yuli, ketiga kakak beradik itu kabur. Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung membawa Yuli ke puskesmas namun nyawa Yuli tak tertolong.

Polisi yang mendapat laporan langsung melakukan pengejaran dan berhasil menangkap Yusuf di rumah keluarganya saat hendak melarikan diri dengan membonceng keluarganya.

“Yusuf kita tangkap sesaat ketika hendak melarikan diri dengan membonceng keluarganya,” tutur Arfanol.Main BandarQ Online

Atas perbuatanya Yusuf dikenakan pasal 340 dengan ancaman maksimal hukuman mati.